Mengulas Kisah Unik Gunung Slamet yang Sarat Misteri

Ngetripkemana.com – Apakah anda sedang mencari info Gunung Slamet 2091 terbaru? Artikel berikut ini akan memberikan beberapa informasi penting mengenai Gunung Slamet. Selamat membaca!

Jawa Tengah terkenal memiliki gunung yang gagah dan beberapa diantaranya menjadi spot menarik bagi para pendaki. Salah satunya adalah Gunung Slamet yang berada tak jauh dari Purwokerto. 

Gunung Slamet

Selayang Pandang tentang Gunung Slamet

Gunung Slamet merupakan sebuah gunung berapi bertipe kerucut. Puncak Gunung Slamet mencapai ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, Slamet menjadi gunung tertinggi di Jawa Tengah dan tertinggi ke-2 setelah Semeru. 

Gunung Slamet berada di Jawa Tengah yaitu di antara 5 kabupaten di provinsi tersebut. Kelima kabupaten tersebut adalah Kabupaten Banyumas, Brebes, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang.

Gunung ini memiliki beberapa kawah dan Kawah IV adalah kawah terakhir yang masih aktif hingga sekarang. Kawah ini terakhir aktif sampapi pada level siaga medio pada 2009.

Gunung Slamet lumayan populer di kalangan pendaki walaupun gunung ini memiliki medan yang dikenal sulit. Di kaki gunung ini terdapat terletak lokasi wisata Baturraden yang menjadi favorit di wisata Banyumas dan Purwokerto.

Bagaimana? Semakin penasaran dengan Gunung Slamet ini? Yuk, kita kupas lebih dalam lagi mengenai  info Gunung Slamet 2018 berikut ini.

Asal Usul Nama Gunung Slamet

Menurut informasi, nama Gunung Slamet berasal dari bahasa Jawa yaitu “Slamet” yang berarti “Selamat“. Dari nama tersebut, Gunung Slamet dipercaya dapat membawa keselamatan, berkah dan ketentraman bagi warganya.

Nama Slamet disematkan pada gunung ini karena dipercaya tak pernah meletus dahsyat meskipun kondisinya tidak bisa diam. Namun, nama Slamet sebetulnya bukan nama asli gunung ini sebab nama Slamet cenderung baru.

Hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan dari Sejarahwan asal Belanda bernama J Nooduyn. Beliau pernah menyebutkan bahwa Gunung Agung adalah nama asli dari gunung ini.

Hal tersebut didasari oleh adanya sebuah naskah berbahasa Sunda yang berkisah tentang petualangan Bujangga Manik. Bujangan Manik adalah seorang pengembara yang mengelilingi Pulau Jawa.

Dari naskah tersebut tertulis bahwa Bujangan Manik atau Prabu Jaya Pakuan telah menjelajah Jawa termasuk gunung. Salah satunya yaitu Gunung Agung yang lokasinya sama dengan Gunung Slamet saat ini.

Tak hanya itu, banyak orang yang menyebut nama gunung ini sebagai Gunung Gora. Nama Gora sendiri berasal dari Syeh Maulana Malik Magribi.

Kisahnya, dulu syeh tersebut mengalami penyakit kulit yang sangat sulit disembuhkan. Hingga akhirnya beliau pergi ke Gunung Gora.

Di gunung tersebut beliau menemukan sumber air panas yang memiliki 7 pancuran yang terletak di lereng gunung. Saat ini kawasan tersebut adalah daerah Baturaden yang ada di Kabupaten Banyumas.

Terlepas dari kisah-kisah tersebut, kini gunung ini resmin dinamai Slamet baik oleh pemerintah maupun warga sekitar.

Pernahkah anda mendengar kabar bahwa terdapat penunggu Gunung Slamet yang tak kasat mata? Untuk lebih jelasnya mari kita simak mengenai misteri Gunung Slamet dan beberapa mitos yang berkaitan erat dengan gunung ini.

Misteri dan Mitos Gunung Slamet

Ada sejumlah misteri, mitos, bahkan tempat angker yang menghiasi kawasan Gunung Slamet. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Misteri Pasar Hantu/Pasar Setan/Pasar Gaib

Salah satu lokasi di Slamet yaitu di atas sebuah bukit terdapat lokasi yang dianggap menjadi pasar gaib atau pasar hantu. Di lokasi ini saat malam dipastikan angin selalu bertiup kencang.

Angin malam yang bertiup dari bawah melewati lereng secara cepat menimbulkan suara berisik menyerupai suasana di pasar.

Dengan demikian, banyak yang menyebut pasar ini adalah pasar setan karena suaranya yang riuh rendah. Sementara tidak ada kegiatan apa-apa di dalamnya.

Di lokasi pasar setan ini bahkan dikabarkan sering memakan korban. Hal ini sebetulnya bisa dijelaskan secara ilmiah.

Yaitu banyak yang menjadikan kawasan ini untuk tempat beristirahat karena tempatnya yang relatif datar. Namun, mungkin karena sangat kelelahan atau mengalami Hirpotermia saat cuaca ekstrim sehingga lokasi ini sering memakan korban.

Puncak Surono

Gunung Slamet mempunyai sebuah kawah besar yang bernama Segara Wedi dan puncaknya dinamakan Puncak Surono. Konon, terdapat kisah misteri dibalik penamaan puncak Surono ini.

Nama Surono diambil dari nama pendaki yang pernah datang ke sini dan meninggal di puncak gunung dikarenakan jatuh ke jurang.

Dalam rangka menghormati pendaki tersebut, dibuat sebuah tugu penghormatan yang akhirnya disebut sebagai Puncak Surono.

Misteri Pos Samarantu

Tak hanya di puncak, terdapat kisah misteri yang menyelimuti salah satu pos pendakian Gunung Slamet. Tepatnya di Pos Samarantu yang juga menjadi jalur terpendek pendakian.

Konon, banyak gangguan makhluk tak kasat mata yang terjadi di pos pendakian ini. Hal ini menjadi alasan mengapa lokasi ini diberi nama Samarantu.

Nama Samarantu sendiri berarti samar hantu atau “Hantu yang Tak Terlihat”, dimana ada banyak makhluk gaib yang sering muncul dan menyerupai manusia. Menurut cerita, terdapat sebuah pintu gerbang kerajaan gaib sebelum anda mendekati Pos Samarantu.

Pintu gerbang tersebut ditandai dengan adanya 2 pohon besar yang menyerupai sebuah pintu gerbang yang sangat besar.  

Jadi, sangat disarankan untuk tidak mendirikan tenda di tempat ini. Karena banyak pendaki yang sering diganggu oleh makhluk ghaib ketika bermalam di pos ini.

Keberadaan Makhluk Kerdil

Misteri Gunung Slamet lainnya adalah tentang keberadaan makhluk kerdil. Pada jalur pendakian Guci, konon terdapat manusia kerdil.

Menurut cerita yang beredar, manusia kerdil tersebut dulunya adalah seorang pendaki yang pernah tersesat dan tak bisa pulang.

Akhirnya, manusia tersebut bertahan hidup dengan cara berbaur dengan binatang di kawasan ini dan kehilangan jati dirinya sebagai manusia.

Air Terjun Guci dan Pesugihan

Masih di pos pendakian Guci, anda akan menemukan sebuah air terjun cantik di Desa Guci. Air terjun ini memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan dan kecantikan.

Kabarnya, air di sini sangat baik untuk mengobati penyakit kulit dan awet muda. Namun, di balik khasiatnya, air terjun ini menyimpan kisah mistis dan misteri yang mengejutkan.

Konon, terdapat sesosok siluman Naga Cerek yang kerap dijadikan media untuk pesugihan. Dengan bantuan juru kunci melalui ritual tertentu, seseorang mendapatkan pesugihan untuk mendapatkan kekayaan.

Namun, tentu saja syarat pesugihan ini sangat mengerikan. Yaitu harus mau mengorbankan nyawa salah satu anggota keluarga untuk dijadikan tumbal. Kalau yang ini sangat tidak disarankan untuk dicontoh ya!

Gerbang Dunia Gaib

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat penunggu Gunung Slamet yang tak kasat mata.

Diyakini Gunung Slamet menjadi kerajaan jin tepatnya lokasi yang berada di jalur Blambangan. Jin tersebut diyakini menjadi penjaga Gunung Slamet.

Di jalur tersebut terdapat dua buah pohon besar. Sementara di tengah jalur pendakian tersebut adalah gerbang menuju ke dunia gaib yang hanya dapat dilihat oleh mata batin.

Pesona Wisata Gunung Slamet

Terlepas dari kisah misteri Gunung Slamet di atas, gunung ini masih menjadi favorit para pendaki karena potensi wisatanya yang mempesona. Apa saja tempat wisata yang ada di sekitar Gunung Slamet? Berikut ulasannya.

Kawasan Baturaden

Siapa yang tak kenal Baturaden? Objek wisata ini terletak di Kecamatan Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah. Baturaden ini berlokasi di sisi selatan Gunung Slamet sehingga suhu udaranya sangat sejuk.  

Di kawasan ini anda bisa menikmati pesona alam yang masih sangat asri pluas hawa pegunungan yang sejuk dan begitu menenangkan. Tak hanya itu, kawasan ini juga dilengkapi beberapa spot wisata lainnya.

Taman Kaloka Widya Mandala

Spot wisata pertama yang bisa anda temui adalah Taman Kaloka Widya Mandala. Taman ini menjadi tempat wisata pendidikan Wanasuka Baturaden.

Konsep wisatanya berupa mini zoo dengan tambahan wahana edukasi yang bermanfaat bagi para pengunjung baik remaja maupun anak-anak. Terdapat beragam jenis binatang di sini seperti Harimau Sumatera, Orang Utan Kalimantan, dan binatang lainnya.

Bumi Perkemahan Baturaden

Selain Mini Zoo, ada juga bumi perkemahan yang menjadi tempat terbaik untuk aktivitas outdoor. Di lokasi wisata ini anda bisa menikmati serunya aktivitas outbound di alam bebas yang indah dan sejuk.

Pancuran Telu dan Pancuran Pitu

Spot menarik berikutnya adalah kedua pancuran ini. Di sini anda akan disuguhkan spot pemandian air panas yang mengandung belerang di dalamnya.

Air di kedua pancuran tersebut juga diyakini memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena menagndung belerang tinggi. Diantaranya adalah penyakit kulit dan penyakit luar lainnya.

Curug Gede

Kawasan Baturaden memang sebuah lokasi alam yang masih asri. Salah satu yang membuat tempat ini semakin mempesona adalah kehadiran Curug Gede di Desa Ketenger.

Ketinggian  air terjun ini mencapai sekitar 50 meter dna memiliki view yang luar biasa cantik. Tak heran curug ini didiapuk sebagai curug tercantik di kawasan Baturaden.

Pemandian Air Panas Guci

Telah disebutkan sebelumnya, tak jauh dari Gunung Slamet terdapat air terjun Guci yang memiliki kisah mistis dan misteri.

Namun, tahukah anda di tempat in juga terdapat pemandian air panas Guci? Tempat ini berada di sisi utara kaki Gunung Slamet.

Pemandian air panas ini dilengkapi berbagai spot wisata lain seperti pemandian air panas terbuka. Pemandian ini berada di Pancuran 13 dan Pancuran 7.

Aliran air panas dari sumber alami mengalir dari pancuran dan dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan reumatik. Pancuran yang memiliki khasiat tersebut adalah Pemandian Pancuran 13.

Tak hanya itu, di sini juga terdapat gerbang salah satu jalur pendakian Gunung Slamet. Untuk fasilitas wisata juga sangat lengkap.

Beberapa fasilitas yang bisa anda temui adalah penginapan, hotel, wana wisata, bumi perkemahan, lapangan tennis, lapangan sepakbola, kolam renan, dll.

Tak hanya air terjun Guci dan pemandian ini saja, setidaknya terdapat 10 spot air terjun yang ada di Desa Guci. Salah satu air terjun yang terkenal adalah Air Terjun Jendor yang memiliki air yang sangat.

Jika anda tertarik untuk mencoba wisata Gunung Slamet, tentu anda penasaran bagaimana jalur pendakian Gunung Slamet ini. Tak perlu khawatir, berikut kami sajikan sekilas info pendakian Gunung Slamet terbaru.

Jalur Pendakian Gunung Slamet

Gunung Slamet cukup populer sebagai sasaran pendakian di Indonesia. Gunung ini juga terkenal memiliki medan yang cukup sulit.

Terdapat banyak jalur pendakian Gunung Slamet. Beberapa diantaranya yaitu Jalur Bambangan, Baturaden, Kaliwadas, Kaligua, Dukuhliwung, Gambuhan, Jurangmangu, Gunungsari, Dhipajaya dan Guci.

Berikut ini 6 jalur pendakian Gunung Slamet yang paling mudah dna menjadi jalur pendakian resmi.

Jalur Bambangan

Pendakian Gunung Slamet via Bambangan 2018 adalah jalur paling ramai sebab tracknya cukup mudah dan tidak terlalu terjal. Basecamp-nya jalur ini berada di desa Bambangan yaitu di Kabupaten Pemalang.

Terdapat total 9 pos yang harus dilewati untuk menuju puncak via Bambangan ini. Sementara jarak tempuh perjalanan adalah  11,5 jam.

Meskipun terdapat banyak jalur alternatif, jalur Bambangan tetap saja populer di kalangan pendaki. Banyak pendaki yang lebih memilih jalur ini daripada jalur lainnya.

Untuk track yang akan anda lewati dari basecamp menuju ke Pos 1 adalah berupa jalan beraspal dengan pemandangan ladang perkebunan milik warga.

15 menit setelah itu anda akan memasuki kawasan hutan dengan karakter medan yang landai dan kemudian menanjak. Kemiringan tanah di tanjakan ini mencapai 60 derajat.

Untuk dapat sampai ke Pos 1 waktu yang dibutuhkan sekitar 2 jam. setelah di Pos 1, anda bisa beristirahat atau membeli makanan/minuman yang banyak dijual di tempat ini.

Dari Pos 1, perjalanan dilanjutkan menuju Pos 2 membutuhkan dengan waktu 2 jam. Track jalur ini cukup licin terlebih saat musim hujan.

Sealnjutnya track pendakian menuju Pos 3 akan mulai menyempit dengan sebuah jalur perairan yang sudah mengering. Lalu, anda akan menuju ke Pos 4 dengan track yang didominasi tumbuhan liar dan juga akar pepohonan.

Untuk dapat mencapai Pos ke 5 & 6, hanya dibutuhkan sekitar 1,5 jam perjalanan. Di Pos 5 pun anda bisa bersitirahat dengan mendirikan serta  dan mengisi persediaan air.

Setelah itu anda akan menemui jalanan licin serta curam terutama dari Pos 6 menuju ke Pos 7. Di sini juga terdapat beberapa persimpangan yang cukup membingungkan.  

Setelah samapai di Pos 7, anda bisa menikmati keindahan sunrise dan menyaksikan panorama Gunung Sindoro dan Sumbing dari ketinggian. Di Pos 7 ini juga terdapat shelter untuk mendirikan tenda.

Dari Pos 7 anda harus melanjutkan perjalanan menuju Pos 8 yang memiliki track pendek yaitu sekitar 15 menit saja. Selanjutnya, perjalanan akan dilanjutkan melalui track semak belukar sampai pada batas vegetasi yang ada di pos 9 atau pos Plawangan.

Jalur Kaliwadas

Jalur pendakian Gunung Slamet via Kaliwadas adalah jalur pilihan alternatif yang cocok bagi para pendaki pemula. Jalur ini lebih ramah karena memiliki track yang cukup mudah dan tidak terlalu menyiksa.

Basecamp jalur Kaliwadas berada di  desa Dawehan, Kecamatan Sirampong yang ada di sebelah barat daya kawasan Gunung Slamet.

Untuk mencapai puncak via Kaliwadas, terdapat 5 pos yang harus dilewati sebelum sampai di Pos Plawangan. Sementara waktu tempuh perjalanan yang dibutuhkan adalah sekitar 11 jam.

Jalur Guci

Jalur pendakian Gunung Slamet via Guci ini sangat terkenal dengan pesona alam yang akan anda dapati selama perjalanan. Jalur ini memiliki 2 basecamp pendakian, yaitu di Gupala dan Kompak.

Letak ke-2 spot tersebut berada tidak jauh dari kompleks wisata pemandian air panas. Lokasinya berada di desa Guci, kecamatan Coblong, Tegal.

Terdapat 5 pos pendakian termasuk Pos Plawangan yang harus anda lewati. Plawangan sendiri adalah batas vegetasi antara area hutan dan bebatuan. Waktu tempuh yang dibutuhkan via jalur Guci ini sekitar 9,5 jam.

Jalur Baturaden

Jalur pendakian Gunung Slamet via Baturaden terkenal sebagai jalur yang paling esktrim di antara jalur pendakian lainnya. Sehingga para pendaki pemula sangat tidak disarankan melewati jalur ini.

Di sepanjang perjalanan, medan jalur ini didominasi oleh track terjal dan menanjak. Ada banyak jalan yang bercabang dan juga licin.

Basecamp jalur Baturaden ini berlokasi di kabupaten Purwokerto. Terdapat 3 pos pendakian yang akan dilewati sebelum mencapai puncak dengan jarak tempuh selama 11 jam perjalanan.

Jalur Sawangan

Jalur pendakian Gunung Slamet via Sawangan termasuk jalur alternatif yang cukup baru dan banyak diminati oleh para pendaki. Hal tersebut dikarenakan akses jalannya yang lebih mudah dan bisa menggunakan kendaraan pribadi.

Basecamp jalur ini terletak di desa Sigedong, kecamatan Bumijawa, tepatnya di kabupaten Tegal. Jalur ini memiliki 6 pos pendakian sebelum mencapai puncak dengan waktu tempuh 9 jam.

Jalur Kaligua

Jalur pendakian Gunung Slamet via Kaligua merupakan jalur yang sangat jarang dilewati oleh pendaki. Sehingga lokasi ini masih sangat asri dan alami.

Gerbang masuk jalur Kaligua berada di kampung Dukuh Kaligua, desa Pandansari, Paguyangan, Brebes. Terdapat 5 pos pendakian terbentang sepanjang perjalanan sebelum mencapai puncak.

Sementara waktu tempuh yang dibutuhkan jika menggunakan jalur ini adalah 9 jam perjalanan.

Dari keenam jalur pendakian di atas, mana yang cocok dan menantang bagi anda?

Itu tadi sekilas info mengenai Gunung Slamet yang bisa kami sajikan. Semoga bermanfaat.

Facebook
Twitter
WhatsApp