Pernahkah kamu mendengar kisah tentang Gunung Manglayang Bandung? Gunung ini memang tidak begitu terkenal di jagad pendakian.
Meski begitu, gunung ini memiliki pesona keindahan alam yang sangat memukau. Nah, biar sobat pada tahu, yuk simak beberapa ulasan mengenai serba serbi wisata Gunung Manglayang di Ngetrip Kemana berikut.
Sekilas Tentang Gunung Manglayang
Gunung Manglayang termasuk gunung bertipe Stratovolcano yang memiliki memiliki ketinggian sekitar 1818 mdpl. Apakah Gunung Manglayang masih aktif? Jawabannya adalah tidak, Gunung Manglayang termasuk 1 dari 20 gunung tidak aktif di Indonesia.
Meski begitu, dikhawatirkan gunung yang tidak aktif ini bisa aktif kembali, seperti yang terjadi pada Gunung Sinabung. Namun, sementara ini belum diketahui tentang informasi gunung Manglayang meletus, kapan serta seperti apa kronologi meletusnya gunung ini juga tidak diketahui.
Gunung Manglayang terletak di antara dua kota, yaitu Bandung dan Sumedang yang ada di Provinsi Jawa Barat. Meskipun memiliki pemandangan yang indah, gunung ini tidak cukup populer untuk pendakian karena tidak terlalu tinggi.
Meskipun begitu, gunung ini menjadi lokasi yang tepat untuk berwisata dan menenangkan pikiran bagi wisatawan.
Karena faktanya, di antara deretan gunung seperti gunung Burangrang, Bukit Unggul, Tangkuban Perahu dan Gunung Manglayang, Gunung Manglayang adalah gunung paling indah dari keempat gunung tersebut.
Tak hanya menawarkan pesona alam yang indah, ada kisah unik di balik penamaan Gunung Manglayang lho. Tak hanya itu, ada fakta unik dan kisah menarik seputar gunung ini.
Penasaran apa saja kisahnya? Yuk tetap stay tuned di Ngetrip Kemana ya sobat.
Sejarah Nama Gunung Manglayang
Tahukah kamu, kisah unik penamaan gunung ini berkaitan erat dengan sejarah batu kuda Gunung Manglayang. Apa itu Batukuda? Ini dia kisahnya.
Nama ‘Manglayang’ sebetulnya berasal dari kata ‘Layang’ yang artinya terbang. Konon, zaman dulu ada seekor kuda terbang yang dinamai Semprani dan melakukan perjalanan udara.
Kuda terbang semprani tersebut melakukan perjalanan dari daerah Cirebon menuju ke Banten. Namun sayangnya, saat melintasi gunung Manglayang ini, kuda Semprani tersebut terjatuh, terperosok serta terjebak di lereng gunung ini.
Karena terbelit semak belukar, kuda semprani pun tak bisa melepaskan diri. Namun tidak diketahui bagaimana akhir kisah kuda tersebut hingga kisah tersebut menjadi sejarah nama gunung di Jawa Barat ini.
Mitos dan Fakta di Lokasi Wisata
Di balik kisah misteri penamaan Gunung Manglayang, ternyata ada misteri lain seputar Gunung Manglayang batu kuda. Tak tahu benar atau tidak kisah tersebut, yang jelas hal ini sudah menjadi kepercayaan masyarakat setempat dan mengurat akar di sana.
Dahulu, ada sebuah aturan yang dipercaya masyarakat bahwa ada larangan untuk mengunjungi Gunung Manglayang khusus pada hari senin dan kamis.
Konon, siapapun tak diizinkan memasuki kawasan gunung ini dan melakukan pendakian dengan jumlah rombongan ganjil. Hal ini disebabkan pada dua hari tersebut konon semua leluhur dan juga roh Semprani datang ke gunung ini untuk berkumpul.
Sehingga pada saat itu, ada banyak sekali hal-hal buruk yang terjadi di sini dan menimbulkan keresahan warga. Sehingga pada akhirnya 44 sesepuh di Jawa Barat berkumpul dan meminta para roh tidak mengganggu manusia yang datang ke gunung ini.
Hal tersebut dikenal sebagai ritual ‘keakuran’yang dilakukan antara roh dan manusia. Setelah ritual ini dilakukan dan berbagai upaya dilakukan oleh sesepuh, akhirnya membuahkan hasil.
Ritual keakuran ini pun menghasilkan sebuah kesepakatan. Kesepakatannya adalah siapapun bisa mendatangi gunung Manglayang kapanpun dengan berapapun jumlah rombongan.
Namun, hal ini ada syaratnya. Syaratnya adalah orang-orang yang datang tidak boleh merusak keasrian Manglayang. Manusia tidak boleh mengotori, mencoreti batu, pohon atau bahkan membawa dan mengambil apapun di gunung tanpa izin.
Jika kesepakatan ini dilanggar, katanya akan ada hal buruk menimpa seseorang tersebut. Wah, bagaimana sobat? Apakah kamu tertantang?
Jika iya, tentu kamu akan semakin tertarik melakukan pendakian gunung ini ya. Supaya makin penasaran dan tertarik, berikut kami paparkan fakta unik tentang Manglayang yang lain.
Fakta Gunung Manglayang
Apa sajakah fakta menarik tentang Gunung Manglayang? Ini dia ulasannya.
Manglayang menjadi Gunung Terindah di Bandung
Manglayang memang bukan satu-satunya gunung yang ada di Kota Bandung dan mungkin bukan gunung yang cukup terkenal. Namun demikian, ada beberapa fakta menarik yang perlu kamu tahu terutama jika kamu adalah pendaki pemula.
Seperti yang telah disebutkan di depan, gunung Manglayang menjadi gunung dengan pemandangan terbaik di antara gunung di Bandung lainnya.
Siapa sangka jika gunung bertipe Stratovolcano ini menyimpan sejuta pesona serta keindahan alam yang menakjubkan. Selain menjadi gunung paling indah, Gunung Manglayang juga berada di urutan keempat gunung terendah di Indonesia.
Masih Asri karena Belum Banyak Diketahui Pendaki
Letak Gunung Manglayang cukup strategis dan sangat dekat dengan Universitas Padjajaran yang berlokasi di Jatinangor. Tak hanya itu, akses serta jalurnya juga masih sangat mudah untuk ditempuh.
Namun faktanya, Gunung Manglayang tak begitu terkenal di kalangan pendaki. Bahkan gunung ini juga diketahui oleh sedikit kelompok pecinta alam. Karena nyatanya hanya sebagian kecil orang yang mengetahui adanya Gunung Manglayang ini.
Karena masih sepi dan asri, tentu kawasan wisata Gunung Manglayang sangat cocok dijadikan tempat untuk relaksasi. Di sini kamu juga bisa leluas melakukan aktivitas camping atau berkemah di alam terbuka dan alami.
Tidak Memiliki Pos Pendakian
Bagi para pendaki, tentunya pendakian sebuah gunung memiliki jalur khusus untuk pendakian. Pos pendakian tersebut memang biasanya dibuat dan diresmikan oleh pemerintah setempat.
Berbeda dengan Gunung Manglayang ini, tidak ada jalur pendakian khusus di sini. hanya ada beberapa jalur pendakian tanpa ada pos-pos utama untuk beristirahat.
Jadi, bagi kamu yang berminat mendaki Gunung Manglayang harus mempersiapkan segala hal dengan matang. Kamu perlu siapkan mental dan fisik serta jangan lupa membawa obat-obatan & bekal yang cukup.
Selain tidak memiliki pos pendakian, selama perjalanan tidak ada sumber air yang bisa ditemukan di sini. So, jangan lupa membawa botol plus air mineral untuk bekal kamu selama perjalanan ya sobat.
Misteri Makam Keramat Puncak Gunung
Jangan kaget jika anda menemukan sebuah makam di puncak Gunung Manglayang. Tak hanya sebuah makam biasa, makam tersebut juga dianggap keramat oleh warga sekitar.
Memang, setiap gunung memiliki makam yang terdapat baik di lereng, kaki atu bahkan di puncak gunungnya. Makam tersebut biasanya keramat karena merupakan makam leluhur, nenek moyang atau mayat pendaki yang dimakamkan di kawasan tersebut.
Memang agak terdengar seram, tapi kamu wajib tahu tentang fakta yang satu ini supaya kamu paham dan lebih nyaman dalam melakukan pendakian.
Tak hanya itu, dengan mengetahui adanya makam keramat ini, kamu juga bisa lebih berhati-hati dan menjaga diri. Jangan lupa untuk menjaga kesopanan dan mengucapkan perkataan yang baik saja selama masa pendakian.
Misteri Batu Kuda
Kalau misteri yang ini sudah kami jelaskan sebelumnya ya sobat. Misteri batu kuda sendiri berkaitan erat dengan penamaan Gunung Manglayang sendiri.
Yaitu tentang adanya kuda terbang yang bernama Semprani yang melakukan perjalanan udara dan akhirnya jatuh di kawasan gunung ini.
Konon, karena saking lamanya terjebak di hutan Gunung Manglayang, kuda sembrani pun berubah menjadi batu. Keberadaan batu besar yang menyerupai kuda ini memang benar adanya.
Sehingga masyarakat percaya bahwa batu besar tersebut merupakan wujud kuda semprani yang telah membatu. Letak batu ini berad di dekat jalur pendakian di lereng gunung Manglayang.
Nah, sebelumnya kamu sudah baca kan tentang ada larangan mengunjungi kawasan Manglayang khusus pada hari Senin dan Kamis. Tahu nggak sih kalau dulunya Manglayang juga sempat ditutup pada kedua hari tersebut.
Dahulu, masyarakat sekitar mempercayai bahwa pada saat hari senin dan kamis pendakian di tutup. Namun setelah adanya ritual “keakuran”, aturan tersebut dihilangkan.
Namun, para pengunjung maupun pendaki harus menaati peraturan untuk tidak mencoreti atau merusak lingkungan di kawasan Manglayang. Tak hanya itu, kamu juga tak diizinkan mengambil sesuatu di gunung ini tanpa izin.
Di balik misteri Gunung Manglayang yang cukup seram, ternyata terdapat pesona alam yang tak bisa dilewatkan lho sobat.
Pesona Gunung Manglayang
Meskipun tidak terlalu tinggi, jika disandingkan dengan gunung di Jawa Barat lainnya, Gunung Manglayang adalah yang terbaik. Kenapa bisa begitu?
Sebut saja gunung Tangkuban Perahu, Burangrang, ataupun Bukit Tunggu, spot pucak tersebut tidak menawarkan keindahan seindah yang ada di Gunung Manglayang.
Namun sayangnya, hanya dengan ketinggian kurang dari 6.000 kaki, sehingga gunung ini tidak begitu cocok untuk dijadikan sebagai tempat pendakian.
Akan tetapi, jika kamu hanya ingin menikmati alam bebas dari ketinggian kurang dari 6.000 kaki, Gunung Manglayang Bandung menjadi tempat terbaik.
Hal ini disebabkan karena pemandangan alam yang ditawarkan dari puncak gunung ini luar biasa indah. Pemandangan di puncak gunung ini sebetulnya tidak begitu bisa dinikmati karena lebatnya pepohonan.
Namun demikian, kamu bisa menikmati city light kota Bandung saat malam hari. View cantik malam hari ini bisa kamu nikmati dari spot puncak bayangan.
Selain itu, terdapat pula situs wisata Batu Kuda yang menawarkan pemandangan yang sangat indah. Di kawasan ini ada deretan pohon pinus yang bisa jadi spot foto yang cantik. Atau, kamu juga bisa menggunakan hammock dan bersantai di antara pohon pinus.
Tak hanya itu, wisata Gunung Manglayang juga sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang memadai.
Fasilitas seperti tempat ibadah, kamar mandi, parkir, warung makan dan minum dan fasilitas lainnya yang dapat memudahkan pengunjung.
Lokasi Wisata
Gunung Manglayang berada di antara dua kawasan yaitu Kota Bandung dan kabupaten Sumedang. Untuk menuju ke Gunung Manglayang, kamu harus lebih dhaulu mengetahui lokasinya.
Secara administratif, Gunung Manglayang terletak di Cibiru Wetan, Cileunyi, Bandung, Jawa Barat. Tak perlu khawatir, lokasinya cukup mudah dijangkau kok, kamu hanya perlu menggunakan maps yang ada di HP dan bisa sampai ke lokasi gunung ini.
Harga Tiket Masuk
Apakah sudah ada biaya retribusi untuk memasuki wisata Gunung Manglayang ini? Ya, Gunung Manglayang memang sudah ditetapkan sebagai walah satu objek wisata di Bandung.
Harga tiket masuk Gunung Manglayang ini tidak begitu mahal, untuk per orangnya akan dikenakan simaksi Gunung Manglayang sebesar Rp 7.500. Namun, biaya ini hanya untuk memasuki kawasan wisata sehari.
Bagi kamu yang ingin bermalam atau berkemah di Gunung Manglayang kamu harus membayar biaya lebih yaitu Rp 10.000,-/orang. Biaya tersebut juga belum termasuk biaya parkir kendaraan.
Biaya parkir kendaraan yang dikenakan untuk motor adalah Rp 5.000. Sementara jam buka wisata Gunung Manglayang ini setiap hari buka 24 jam.
Namun perlu diingat bahwa harga dan jam operasional akan sewaktu-waktu berubah. Untuk kepastiannya silakan saja mengunjungi gunung ini sobat.
Estimasi Biaya Pendakian Gunung Manglayang
Bagi kamu yang masih sangat awam dengan pendakian Gunung Manglayang, tak perlu khawatir. Berikut kami sajikan sedikit gambaran tentang estimasi biaya pendakian Gunung Manglayang.
Untuk biaya bensin jika kamu menggunakan motor (PP), uang yang kamu keluarkan adalah sekitar Rp 60.000. Sementara untuk parkir seepda motor biayanya adalah Rp 5.000 plus simaksi Gunung Manglayang sebesar Rp 10.000 untuk pendakian.
Untuk logistik pendakian biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 50.000 dann untuk uang jajan kurang lebih kamu akan membutuhkan Rp 50.000 saja. Bagaimana? Cukup terjangkau kan!
Jalur Pendakian Gunung Manglayang
Jika sudah tahu lokasi dan harga tiket masuk Gunung Manglayang, nah selajutnya kamu harus tahu informasi tentang jalur pendakian Gunung Manglayang.
Meskipun belum resmi dijadikan sebagai jalur pendakian, tetapi jalur berikut bisa menjadi gambaran bagi anda yang inging mendaki gunung ini.
Untuk lokasi camping Gunung Manglayang ini jaraknya sekitar 900 meter dari lokasi pintu gerbang situs batu kuda Manglayang. Tempat camping yang ada di sini sangat cocok dijadikan sebagai tempat outbound khususnya para pelajar atau mahasiswa.
Untuk jalur pendakiannya sendiri ada 4 rute yang bisa dilewati, berikut ini daftar jalur pendakian Gunung Manglayang.
Jalur Batu Kuda
Di jalur ini sebetulnya ada dua alterntaif yang bisa digunakan untuk mencapai puncak Manglayang. Pertama, bisa melalui jalur langsung berupa jalan lurus dan bisa langsung sampai di puncak pertama dan melewati tebing.
Jalur pendakian Gunung Mangayang via Batu Kuda ini membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk dapat sampai di puncak yang pertama. Sementara jalur kedua adalah via Baru Baurem dan akan melewati track dan sampai di puncak timur atau dikenal sebagai puncak bayangan.
Jalur Palintang
Pendakian via Palintang ini melalui Alun-alun Ujung Berung dan setelah itu mengambil jalan ke arah utara yaitu desa Palintang. Setelah di SD Palintang, kamu akan menemukan jalan menuju arah kaki Gunung Manglayang.
Setelah sampai di kaki gunung tersebut, kamu bisa langsung mengikuti jalur motor cross yang akan tembus di area jalan tugu kostrad.
Kamu bisa langsung saja jalan terus mengikuti jalur ini dan mengambil jalan yang langsung mengantarmu ke puncak. Namun perlu diingat jika jalur ini memiliki medan yang sempit dan dipenuhi rerumputan yang rimbun.
Waktu yang kamu butuhkan untuk dapat sampai ke puncak Manglayang via jalur Palintang ini sekitar 4 jam. Berikutnya ada Jalur Kostrad yang bisa menjadi alternatif pendakianmu.
Jalur Tugu Kostrad
Bagi kamu yang ingin sampai ke puncak melewati jalan ini pintu masuknya melewati Cilengkrang 1. Dari area tersebut, kamu bisa langsung menuju wisata Curug Cilengkrang.
Setelah di pintu masuk Curug Cilengkrang, di arah barat kamu bisa melihat sebuahpintu masuk jalan setapak dengan bekas jalur motor. Jalur tersebut memang biasa dipakai sebagai jalur motor trail.
Dari tempat tersebut, kamu lansgung lurus saja mengikuti jalan hingga sampapi ke pohon pinus. Track jalur pendakian ini akan mengajak anda menjelajah hutan yang dipenuhi pepohonan pinus yang cukup rimbun.
Di ujung jalan, kamu akan melihat sebuah jalan setapak dan langsung saja mengikuti jalan tersebut.
Tak jauh dari kamu akan menemukan sebuah persimpangan, namun kamu tinggal mengambil jalan lurus sebab jika berebelok kiri kamu akan menuju ke jalur Palintang.
Jalur Jatinangor
Alternatif jalur pendakian terakhir adalah jalur Jatinangor. Memilih jalur Jatinangor artinya kamu akan menuju ke jalur puncak bayangan. Di jalur ini kamu akan mendapati perjalanan yang terjal dan juga berdebu dari awal hingga ke puncak bayangan.
Meskipun agak menyebalkan, pemandangan di jalur yang satu ini termasuk paling indah jika dibandingkan jalur yang lain. Kalau kamu berkemah di puncak bagian timur, kamu bisa meperoleh kesempatan untuk melihat sunrise dan sunset yang ciamik.
Tak hanya itu, pendakian via jatinangor ini juga memerlukan waktu yang lebih singkat. Waktu yang dibutuhkan hanya sekitar satu setengah jam untuk bisa sampai di lokasi puncak bayangan.
Jika dari puncak bayangan menuju ke puncak utama, waktunya sekitar setengah jam saja. Nah, kamu mau pilih jalur pendakian yang mana nih sobat?
Itu tadi sekilas informasi mengenai Gunung Manglayang yang ada di Bandung. Kalau kebetulan mampir ke Bandung, jangan lupa sempatkan mengintip keindahan gunung yang masih alami ini ya.